ALDEHIDA DAN KETON
aldehida dan keton
BAB
I
PENDAHULUAN
Aldehida dam keton ialah keluarga
besar dari senyawa organik yang merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari kita.Senyawa-senyawa
ini menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum
mahal.Contohnya,sinamaldehida(suatu ldehida)menyebabkan bau kayu
manis(sinamon),dan siveton (suatu keton) yang digunakan untuk bau
musky(menyengat,sumber asli dari semacam rusa) pada banyak parfum.Formal dehida
merupakan komponen dari berbagai material dalam bangunan rumah.Keton
testosteron dan estron banyak dikenal sebagai hormon yang menimbulkan ciri
seksual.Selain itu kimiawi aldehida dan keton berperanan penting dalam cara
kita mencerna makanan dan bahkan dalam cara kita melihat tulisan(kimiawi
penglihatan)
Aldehida dan keton dicirikan oleh
adanya gugus karbonil,yang barang kali merupakan gugus fungsi paling penting
dalam kimia organik.Aldehida memiliki sedikitnya satu atom hidrogen melekat
pada atom karbon karbonil.Gugus sisanya dapat berupa atom hidrogen lain atau
gugus organik alifatik atau aromatik.Gugus –CH=O yang merupakan ciri dari
aldehida sering disebut gugus formil.
BAB
II
ISI
Tatanama aldehida dan keton
1. Dalam sistem IUPAC, aldehida diberi
akhiran –al (berasal dari suku pertama aldehida). Contoh-contohnya adalah
sebagai berikut :
Karena aldehida telah lama dikenal, nama-nama umum
masih sering digunakan. Nama-nama tersebut dicantumkan dibawah nama IUPAC-nya.
Karena nama ini sering digunakan, anda perlu juga mempelajarinya juga.
2. Untuk aldehida yang mempunyai
subtituen, penomoran rantai dimulai dari karbon aldehida sebagai mana contoh
berikut :
3. Untuk aldehida siklik, digunakan
awalan-karbaldehida. Aldehida aromatik sering mempunyai nama umum.
4. Dalam sistem IUPAC, keton diberi
akhiran-on (dari suku kata terakhir keton). Penomoran dilakukan sehingga gugus
karbonil mendapat nomor kecil. Biasanya keton diberi nama dengan menambahkan
kata keton setelah nama-nama gugus alkil atau aril yang melekat pada gugus
karbonil.
5. Sama halnya dengan aldehida nama
umum sering digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut :
Sifat Fisika Aldehida dan Keton
1. Adanya gugus karbonil menyebabkan
senyawa ini bersifat polar dan mempunyai gaya intermolekul dan titik didih yang
lebih besar daripada alkana yang
bersesuaian
2. Karena tidak dapat membentuk iktan
hidrogen maka aldehida dan keton mempunyai titi didih lebih rendah daripada
alkohol yang bersesuaian
3. Sifat-sifat fisika beberapa aldehida
dan keton
Rumus
|
Nama
|
Titik didh
|
Kelarutan dalam air
|
CH3COCH3
|
Aseton
|
56
|
Tidak terbatas
|
CH3COCH2CH3
|
Butanon
|
80
|
Sangat larut
|
C6H5COCH3
|
Asetofenon
|
202
|
tidak larut
|
C6H5COC6H5
|
Benzofenon
|
306
|
Tidak larut
|
HCHO
|
Formaldehida
|
-21
|
Sangat alrut
|
CH3CHO
|
Asetaldehida
|
21
|
Tidak terbatas
|
C6H5CHO
|
Benzaldehida
|
178
|
Sedikit larut
|
Gugus Karbonil
1. Atom
karbon adalh hibrida sp2 sehingga ketig atom yang terkait padanya terletak pada satu bidang
datra dengan besar sudut ikat adalah 120o
2. Ikatan
rangkap dua karbon –oksigen terdiri atas satu ikatan π dan ikatan σ.Ikatan σ
adalah hasil tumpang tindih dari satu orbital sp2 atom karbon dengan
satu orbital sp2 atom oksigen.Sedangkan ikatan π adalah hasil
tumpang tindih satu orbital p atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen
3. Atom
oksigennya masih memiliki dua pasang elektron bebas .(Atom oksigen dalam gugus
karbonil kemungkinan adalah hibrida sp2 ,meskipun hal ini masih
diperdebatkan)
4. Panjang
ikatan C=O adalah 1,24 Ao ,lebih pendek dari pada ikatan C-O pada
alkohol
dan
eter.(1,43 Ao)
Oleh
karena oksigen lebih elektr negatif dari
pada atom karbon maka struktur hibrida resonansi karbonil dapat ditulis sebagai berikut:
Dari
struktur hibrida resonansi ini maka dapat dipahami bahwa ikatan C=Oadalah
polar.
GUGUS
KARBONIL SEBAGAI ASAM DAN BASA LEWIS
Gugus karbonil dapat bertindak
sebagai asam dan bereaksi dengan nukleofilik.Hal ini dapat terjadi karena gugus
karbonil bersifat polar.
Gugus karbonil dapat juga bertindak
sebagai basa lewis,meskipun kebasaannya 1012 - 1018 kali
kurang basa daripada nitrogen suatu amina.Hal ini karena atom oksigennya memuat
dua pasang elektron bebas.Oleh karena itu meskipun karena kebanyakan senyawa
karbonil (kecuali berberat molekul rendah)tidak larut dalam air,tetapi mereka
larut dalam larutan sulfat pekat membentuk R2C=O+ -H.
SENYAWA
KARBONIL SEBAGAI ASAM BRONSTED
Hidrogen yang terikat pada karbon
tetdngga gugus karbonil suatu keton jauh lebih asam (pKa>>40) tetapi jauh
kurang asam daripada proton dalam asam karboksilat (pKa>>5).Olaeh karena
keton kurang asam daripada air maka
dioandang sebagai senyawa netral..Akasn tetapi keasaman yang lemah ini adalah suatu hal penting dalam sifat-sifat kimia
senyawa tersebut.
Jika suayu senyawa mempunyai hidrogen atom karbon yang diapit oleh dua
gugs karbonil maka senyawa tersebbut jauh lebih asam (pKa >>10) daripada
senyawa karbonil sederhana .Hal ini disebabkan oleh adanya tambahan kestabilan
resonansi pada anionnya.
REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON
Reaksi Adisi
Secara
umum
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid /
keton :
•
Muatan
(+) pada karbon karbonil
•
Faktor stearik
BAB
III
RANGKUMAN
Pengertian
aldehid dan keton
Aldehid dan
keton sebagai senyawa karbonil
Aldehid dan
keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus
karbonil – sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk
senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus
reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon
di gugus karbonil – seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam
karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Contoh-contoh
aldehid
Pada
aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya
bersama dengan salah satu dari gugus berikut:
- atom hidrogen lain
- atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.
Pada
pembahasan kali ini, kita tidak akan menyinggung tentang aldehid yang
mengandung cincin benzen.
Pada gambar
di atas kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki ujung molekul yang sama
persis. Yang membedakan hanya kompleksitas gugus lain yang terikat.
Jika kita
menuliskan rumus molekul untuk molekul-molekul di atas, maka gugus aldehid
(gugus karbonil yang mengikat atom hidrogen) selalunya dituliskan sebagai -CHO
– dan tidak pernah dituliskan sebagai COH. Oleh karena itu, penulisan
rumus molekul aldehid terkadang sulit dibedakan dengan alkohol. Misalnya etanal
dituliskan sebagai CH3CHO dan metanal sebagai HCHO.
Penamaan
aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang terdapat dalam rantai
terpanjang – termasuk atom karbon yang terdapat pada gugus karbonil. Jika ada
gugus samping yang terikat pada rantai terpanjang tersebut, maka atom karbon
pada gugus karbonil harus selalu dianggap sebagai atom karbon nomor 1.
Contoh-contoh
keton
Pada keton, gugus
karbonil memiliki dua gugus hidrokarbon yang terikat padanya. Sekali
lagi, gugus tersebut bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung cincin
benzen. Disini kita hanya akan berfokus pada keton yang mengandung gugus alkil
untuk menyederhanakan pembahasan.
Perlu
diperhatikan bahwa pada keton tidak pernah ada atom hidrogen yang
terikat pada gugus karbonil.
Propanon
biasanya dituliskan sebagai CH3COCH3. Diperlukannya
penomoran atom karbon pada keton-keton yang lebih panjang harus selalu
diperhatikan. Pada pentanon, gugus karbonil bisa terletak di tengah rantai atau
di samping karbon ujung – menghasilkan pentan-3-ena atau pentan-2-on.
Reaksi-reaksi
penting dari gugus karbonil
Atom karbon
yang sedikit bermuatan positif pada gugus karbonil bisa diserang oleh nukleofil.
Nukleofil merupakan sebuah ion bermuatan negatif (misalnya, ion sianida, CN-),
atau bagian yang bermuatan negatif dari sebuah molekul (misalnya, pasangan
elektron bebas pada sebuah atom nitrogen dalam molekul amonia NH3).
Selama
reaksi berlangsung, ikatan rangkap C=O terputus. Efek murni dari pemutusan
ikatan ini adalah bahwa gugus karbonil akan mengalami reaksi adisi,
seringkali diikuti dengan hilangnya sebuah molekul air. Ini menghasilkan reaksi
yang dikenal sebagai adisi-eliminasi atau kondensasi.
Dalam pembahasan tentang aldehid dan keton anda akan menemukan banyak contoh
reaksi adisi sederhana dan reaksi adisi-eliminasi.
Aldehid dan
keton mengandung sebuah gugus karbonil. Ini berarti bahwa reaksi keduanya
sangat mirip jika ditinjau berdasarkan gugus karbonilnya.
Perbedaan aldehid
dan keton
Aldehid
berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada
gugus karbonilnya. Ini menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.
Sebagai
contoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksiasi baik menjadi asam
etanoat, CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO-.
Keton tidak
memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya
bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memiliki
kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon.
Oksidasi
aldehid dan keton juga dibahas dalam modul belajar online ini pada sebuah
halaman khusus di topik aldehid dan keton.
Sifat-sifat
fisik
Titik didih
Aldehid
sederhana seperti metanal memiliki wujud gas (titik didih -21°C), dan etanal
memiliki titik didih +21°C. Ini berarti bahwa etanal akan mendidih pada suhu
yang mendekati suhu kamar.
Aladehid dan
keton lainnya berwujud cair, dengan titik didih yang semakin meningkat apabila
molekul semakin besar.
Besarnya
titik didih dikendalikan oleh kekuatan gaya-gaya antar-molekul.
Pembuatan
aldehid :
-
Oksidasi dari alkohol primer
-
Oksidasi dari metilbenzen
-
Reduksi dari asam klorida
Pembuatan
keton
-
Oksidasi dari alkohol sekunder
-
Asilasi Friedel-Craft
-
Reaksi asam klorida dengan organologam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar