berusaha, berdoa, dan mengandalkan serta memuliakan Tuhan

Jumat, 10 Mei 2013

aldehid-keton

ALDEHIDA DAN KETON


aldehida dan keton
 BAB I
PENDAHULUAN
            Aldehida dam keton ialah keluarga besar dari senyawa organik yang merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari kita.Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.Contohnya,sinamaldehida(suatu ldehida)menyebabkan bau kayu manis(sinamon),dan siveton (suatu keton) yang digunakan untuk bau musky(menyengat,sumber asli dari semacam rusa) pada banyak parfum.Formal dehida merupakan komponen dari berbagai material dalam bangunan rumah.Keton testosteron dan estron banyak dikenal sebagai hormon yang menimbulkan ciri seksual.Selain itu kimiawi aldehida dan keton berperanan penting dalam cara kita mencerna makanan dan bahkan dalam cara kita melihat tulisan(kimiawi penglihatan)
            Aldehida dan keton dicirikan oleh adanya gugus karbonil,yang barang kali merupakan gugus fungsi paling penting dalam kimia organik.Aldehida memiliki sedikitnya satu atom hidrogen melekat pada atom karbon karbonil.Gugus sisanya dapat berupa atom hidrogen lain atau gugus organik alifatik atau aromatik.Gugus –CH=O yang merupakan ciri dari aldehida sering disebut gugus formil.
BAB II
 ISI
Tatanama aldehida dan keton
1.     Dalam sistem IUPAC, aldehida diberi akhiran  –al (berasal dari suku pertama aldehida). Contoh-contohnya adalah sebagai berikut :
Karena aldehida telah lama dikenal, nama-nama umum masih sering digunakan. Nama-nama tersebut dicantumkan dibawah nama IUPAC-nya. Karena nama ini sering digunakan, anda perlu juga mempelajarinya juga.
2.     Untuk aldehida yang mempunyai subtituen, penomoran rantai dimulai dari karbon aldehida sebagai mana contoh berikut :
3.     Untuk aldehida siklik, digunakan awalan-karbaldehida. Aldehida aromatik sering mempunyai nama umum.
4.     Dalam sistem IUPAC, keton diberi akhiran-on (dari suku kata terakhir keton). Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil. Biasanya keton diberi nama dengan menambahkan kata keton setelah nama-nama gugus alkil atau aril yang melekat pada gugus karbonil.
5.     Sama halnya dengan aldehida nama umum sering digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut :
Sifat Fisika Aldehida dan Keton
1.     Adanya gugus karbonil menyebabkan senyawa ini bersifat polar dan mempunyai gaya intermolekul dan titik didih yang lebih besar  daripada alkana yang bersesuaian
2.     Karena tidak dapat membentuk iktan hidrogen maka aldehida dan keton mempunyai titi didih lebih rendah daripada alkohol yang bersesuaian
3.     Sifat-sifat fisika beberapa aldehida dan keton
Rumus
Nama
Titik didh
Kelarutan dalam air
CH3COCH3
Aseton
56
Tidak terbatas
CH3COCH2CH3
Butanon
80
Sangat larut
C6H5COCH3
Asetofenon
202
tidak larut
C6H5COC6H5
Benzofenon
306
Tidak larut
HCHO
Formaldehida
-21
Sangat alrut
CH3CHO
Asetaldehida
21
Tidak terbatas
C6H5CHO
Benzaldehida
178
Sedikit larut
Gugus Karbonil
1.     Atom karbon adalh hibrida sp2 sehingga ketig atom yang  terkait padanya terletak pada satu bidang datra dengan besar sudut ikat adalah 120o
2.     Ikatan rangkap dua karbon –oksigen terdiri atas satu ikatan π dan ikatan σ.Ikatan σ adalah hasil tumpang tindih dari satu orbital sp2 atom karbon dengan satu orbital sp2 atom oksigen.Sedangkan ikatan π adalah hasil tumpang tindih satu orbital p atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen
3.     Atom oksigennya masih memiliki dua pasang elektron bebas .(Atom oksigen dalam gugus karbonil kemungkinan adalah hibrida sp2 ,meskipun hal ini masih diperdebatkan)
4.     Panjang ikatan C=O adalah 1,24 Ao ,lebih pendek dari pada ikatan C-O pada alkohol
dan eter.(1,43 Ao)
Oleh karena oksigen lebih elektr negatif  dari pada atom karbon maka struktur hibrida resonansi  karbonil dapat ditulis sebagai berikut:
Dari struktur hibrida resonansi ini maka dapat dipahami bahwa ikatan C=Oadalah polar.
GUGUS KARBONIL SEBAGAI ASAM DAN BASA LEWIS
            Gugus karbonil dapat bertindak sebagai asam dan bereaksi dengan nukleofilik.Hal ini dapat terjadi karena gugus karbonil bersifat polar.
            Gugus karbonil dapat juga bertindak sebagai basa lewis,meskipun kebasaannya 1012 - 1018 kali kurang basa daripada nitrogen suatu amina.Hal ini karena atom oksigennya memuat dua pasang elektron bebas.Oleh karena itu meskipun karena kebanyakan senyawa karbonil (kecuali berberat molekul rendah)tidak larut dalam air,tetapi mereka larut dalam larutan sulfat pekat membentuk R2C=O+ -H.
SENYAWA KARBONIL SEBAGAI ASAM BRONSTED
             Hidrogen yang terikat pada karbon tetdngga gugus karbonil suatu keton jauh lebih asam (pKa>>40) tetapi jauh kurang asam daripada proton dalam asam karboksilat (pKa>>5).Olaeh karena keton kurang asam daripada air  maka dioandang sebagai senyawa netral..Akasn tetapi keasaman yang lemah ini adalah  suatu hal penting dalam sifat-sifat kimia senyawa tersebut.
        Jika suayu senyawa mempunyai  hidrogen atom karbon yang diapit oleh dua gugs karbonil maka senyawa tersebbut jauh lebih asam (pKa >>10) daripada senyawa karbonil sederhana .Hal ini disebabkan oleh adanya tambahan kestabilan resonansi pada anionnya.
REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON
Reaksi Adisi
 

Secara umum
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid / keton :
        Muatan (+) pada karbon karbonil
        Faktor stearik
   
BAB III
RANGKUMAN
Pengertian aldehid dan keton
Aldehid dan keton sebagai senyawa karbonil
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus karbonil – sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil – seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Contoh-contoh aldehid
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama dengan salah satu dari gugus berikut:
  • atom hidrogen lain
  • atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.
Pada pembahasan kali ini, kita tidak akan menyinggung tentang aldehid yang mengandung cincin benzen.
Pada gambar di atas kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki ujung molekul yang sama persis. Yang membedakan hanya kompleksitas gugus lain yang terikat.
Jika kita menuliskan rumus molekul untuk molekul-molekul di atas, maka gugus aldehid (gugus karbonil yang mengikat atom hidrogen) selalunya dituliskan sebagai -CHO – dan tidak pernah dituliskan sebagai COH. Oleh karena itu, penulisan rumus molekul aldehid terkadang sulit dibedakan dengan alkohol. Misalnya etanal dituliskan sebagai CH3CHO dan metanal sebagai HCHO.
Penamaan aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang terdapat dalam rantai terpanjang – termasuk atom karbon yang terdapat pada gugus karbonil. Jika ada gugus samping yang terikat pada rantai terpanjang tersebut, maka atom karbon pada gugus karbonil harus selalu dianggap sebagai atom karbon nomor 1.
Contoh-contoh keton
Pada keton, gugus karbonil memiliki dua gugus hidrokarbon yang terikat padanya. Sekali lagi, gugus tersebut bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung cincin benzen. Disini kita hanya akan berfokus pada keton yang mengandung gugus alkil untuk menyederhanakan pembahasan.
Perlu diperhatikan bahwa pada keton tidak pernah ada atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
Propanon biasanya dituliskan sebagai CH3COCH3. Diperlukannya penomoran atom karbon pada keton-keton yang lebih panjang harus selalu diperhatikan. Pada pentanon, gugus karbonil bisa terletak di tengah rantai atau di samping karbon ujung – menghasilkan pentan-3-ena atau pentan-2-on.
Reaksi-reaksi penting dari gugus karbonil
Atom karbon yang sedikit bermuatan positif pada gugus karbonil bisa diserang oleh nukleofil. Nukleofil merupakan sebuah ion bermuatan negatif (misalnya, ion sianida, CN-), atau bagian yang bermuatan negatif dari sebuah molekul (misalnya, pasangan elektron bebas pada sebuah atom nitrogen dalam molekul amonia NH3).
Selama reaksi berlangsung, ikatan rangkap C=O terputus. Efek murni dari pemutusan ikatan ini adalah bahwa gugus karbonil akan mengalami reaksi adisi, seringkali diikuti dengan hilangnya sebuah molekul air. Ini menghasilkan reaksi yang dikenal sebagai adisi-eliminasi atau kondensasi. Dalam pembahasan tentang aldehid dan keton anda akan menemukan banyak contoh reaksi adisi sederhana dan reaksi adisi-eliminasi.
Aldehid dan keton mengandung sebuah gugus karbonil. Ini berarti bahwa reaksi keduanya sangat mirip jika ditinjau berdasarkan gugus karbonilnya.
Perbedaan aldehid dan keton
Aldehid berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya. Ini menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.
Sebagai contoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksiasi baik menjadi asam etanoat, CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO-.
Keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memiliki kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon.
Oksidasi aldehid dan keton juga dibahas dalam modul belajar online ini pada sebuah halaman khusus di topik aldehid dan keton.
Sifat-sifat fisik
Titik didih
Aldehid sederhana seperti metanal memiliki wujud gas (titik didih -21°C), dan etanal memiliki titik didih +21°C. Ini berarti bahwa etanal akan mendidih pada suhu yang mendekati suhu kamar.
Aladehid dan keton lainnya berwujud cair, dengan titik didih yang semakin meningkat apabila molekul semakin besar.
Besarnya titik didih dikendalikan oleh kekuatan gaya-gaya antar-molekul.
Pembuatan aldehid :
-         Oksidasi dari alkohol primer
-         Oksidasi dari metilbenzen
-         Reduksi dari asam klorida
Pembuatan keton
-         Oksidasi dari alkohol sekunder
-         Asilasi Friedel-Craft
-         Reaksi asam klorida dengan organologam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar